Assessment Indonesia
  • Beranda
  • Profil
    • Artikel
  • Layanan Tes
  • Harga
  • Kontak
  • Psikotes Online
Feb 2023 | Assessmentindonesia.com

Psikologi Konsumen

Apa Sih Psikologi Konsumen Itu ?

Dalam berdagang atau perusahaan kepuasaan konsumen sangat lah penting untuk menunjang kualitas atau jas yang digunakan agar komentar seperti kritik dan saran dapat terus diperbaiki agar terus berkembang. Dalam berbisnis harus dibekali akan psikologi konsumen untuk terus memberikan daya tarik terhadap klien, sehingga perusahaan atau perdagangan harus paham dan mengerti apa yang harus dilakukan dan cara untuk menciptakan produk atau jasa. Pengertian Psikologi Konsumen Psikologi konsumen berasal dari dua kata, yaitu psikologi dan konsumen, secara terminologi, psikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan di dalam ilmu terapan yang mempelajari perilaku , fungsi mental, dan proses mental pada mansai. Sedangkan pengertian konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat. Baik bagi kepentingan pribadi, orang terdekat, maupun hidup lain dan tidak untuk di jual belikan. Sangat penting untuk memahami teori psikologi konsumen agar dapat digunakan dalam pemasaran barang dan jasa sehingga para konsumen juga terpikat dengan cara memasarkan dan mempromosikan barang dan jasa tersebut. Para perusahaan dan juga perdagangan dapat menentukan pasar dan konsumen yang dituju dengan melihat kondisi dan perilaku masyarakat yang sedang membutuhkan sesuatu, sehingga kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan produk dan jasa yang disediakan. Target utama dalam memahami psikologi terapan yaitu perilaku konsumen itu sendiri karena alasan orang memilih atau mengunjungi tempat dan juga ingin menggunakan produk atau jasa yang disediakan seseorang dapat menentukan dan memilih tempat itu tersebut, sehingga dibutuhkannya kepercayaan dari konsumen dan juga promosi untuk mencapai target pemasaran yang dibutuhkan konsumen. Bagaimana konsumen akhirnya dapat percaya atau memilih produk atau jasa yang disediakan para pedagang dan juga perusahaan harus adanya pengkategoriannya barang atau jasa itu sehingga hal tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen yang irasional. Dalam perilaku konsumen rasional, seorang konsumen dikatakan rasional jika dapat memperhatikan apa yang mau dibeli memberikannya manfaat atau kegunaan jika dibelikan sehingga adanya kepuasaan optimal karena benar-benar dibutuhkan. Sedangkan, dalam perilaku irasional jika seorang konsumen tidak dapat faktor eksternal dan juga manfaat dari membeli barang atau jasa tersebut. Bisa dikatakan barang tanpa dipikirkan kegunaanya terlebih dahulu. Ciri-cirinya adalah tertarik dengan promosi atau iklan yang diberikan baik secara langsung atau adanya media sosial sehingga ini adanya kekecewaan saat membeli. Yang sering dijumpai para pedagang atau perusahaan menggunakan trik psikologi terapan memanfaatkan perilaku konsumen irasional sehingga banyak sekali promo besar-besaran hingga gratis ongkir untuk menjadi daya tarik kepada konsumen. Membuat promosi dan juga potongan harga besar-besaran sangat menjadi daya tarik konsumen karena harga yang ditawarkan sangat lah menarik sehingga muncullah perilaku irasional. Namun Kembali lagi dalam dunia bisnis, usaha tersebut adalah salah satu cara meningkatkan cara untuk mencari daya tarik dan promosi suatu perusahaan atau perdagangan untuk terus meningkatkan penjualan selama menyediakan barang atau jasa itu. Psikotes bisa dilakukan perusahaan atau perdagangan kepada karyawan atau juga staf yang bekerja untuk melihat daya konsentrasi, dan juga tes dasar kemampuan umumnya dalam memasarkan dan mempromosikan jasa atau produk. Psikotes yang digunakan yaitu TKD dan juga army alpha karna dalam tes ini dapat melihat kemampuan staf dan perusahaan dan juga perdagangan dapat memposisikan pekerjaanya sesuai dengan kemampuan sehingga promosi dan juga penjualan dapat mencapai tujuan yang diinginkan atasan dan mencapai strategi pemasaran yang diinginkan. Perusahaan atau juga perdagangan dapat berkonsultasi dengan HRD atau psikolog untuk membuat strategi penjualan barang dan jasa dangan bagaimana promosi yang baik dan segala macamnya agar dapat dikoordinasikan dengan team gimana baiknya. Sehingga teori psikologi konseling ini dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik untuk produk atau jasa yang ditawarkan.
ReferensiCaraka, G. P., & Rachmawati, I. (2015). Peranan Karakteristik Dan Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kembali Produk Pakaian Melalui Instagram. eProceedings of Management, 2(1). https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/1119 Masoem. 2022. Mengapa Belajar Psikologi Konsumen Itu Penting?. https://masoemuniversity.ac.id/berita/mengapa-belajar-psikologi-konsumen-itu-penting.php

Copyright © Assessment Indonesia

Kami menggunakan cookie untuk mengaktifkan fungsi penting di website kami, menawarkan pengalaman browsing yang lebih baik, menganalisis traffic website, dan mempersonalisasi konten. Dengan mengklik Terima atau terus menggunakan website kami, kamu menyetujui penggunaan cookie kami. Read about how we use cookies.

Your Cookie Settings

We use cookies to enable essential functionality on our website, and analyze website traffic. Read about how we use cookies.

Cookie Categories
Essential

These cookies are strictly necessary to provide you with services available through our websites. You cannot refuse these cookies without impacting how our websites function. You can block or delete them by changing your browser settings, as described under the heading "Managing cookies" in the Privacy and Cookies Policy.

Analytics

These cookies collect information that is used in aggregate form to help us understand how our websites are being used or how effective our marketing campaigns are.