Jan 2023 | Assessmentindonesia.com
Pengertian dari psikologi penerbangan adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia dalam operasi sistem penerbangan. Sejalan dengan batasan tersebut, peran dari psikologi dalam sistem penerbangan berhubungan dengan bagaimana konsep-konsep dan teori-teori psikologi dapat mendukung, dan menambah informasi mengenai perilaku manusia dalam operasi penerbangan itu terjadi atau mungkin dilakukan menurut Donald dan Johnston, (1994).
Dari kemajuan teknologi penerbangan yang semakin maju ditandai dengan meningkatnya kehandalan dan kinerja pesawat udara generasi baru sehingga diaplikasikannya inovasi-inovasi berbagai peralatan operasional termasuk prosedur pengaturan lalu lintas udara, kedaruratan dalam pendaratan. Kondisi ini juga memberikan dampak pada organisasi di dunia penerbangan. Hal ini tidak hanya memberikan dampak pada operator, pilot dan awak pesawat lainnya namun juga segenap personil yang terlibat dalam dunia penerbangan. Faktor dari manusia menjadi penting terutama pada tuntutan terhadap aspek-aspek psikologis tertentu, mengingat kemajuan teknologi memberikan dampak pada meningkatnya tuntutan terhadap kemampuan yang berhubungan dengan kompleksitas tugas. Perhatian ini terhadap aspek keselamatan dari faktor manusia menjadi penting, karena kegagalan pada faktor manusia dapat menyebabkan kerugian baik secara ekonomi maupun jiwa manusia.
Perilaku manusia dapat dikatakan merupakan aspek yang kritis namun juga fleksibel dalam beradaptasi dengan tuntutan lingkungan kerja dan organisasi. Perilaku ini menjadi indikator utama ketika manusia berusaha untuk survive menghadapi berbagai tuntutan dan tekanan dalam kompleksitas sistem teknologi dengan segala konsekuensinya. Dalam dunia modern saat ini menempatkan prioritas utama pada keselamatan dengan berbagai regulasi yang fokusnya adalah terjaminnya lingkungan kerja yang aman.
Sistem Operasi Penerbangan
Dalam organisasi kerja awak pesawat dan penerbang ini sangat erat kaitannya dengan sistem kerja mesin (sistem pesawat udara). Untuk menjalankan tugasnya mereka sering dianalogikan sebagai suatu mata rantai sistem operasional mesin yang “identik” dengan sub-sistem mesin.
Sebagai sub-sistem, awak pesawat juga dapat bekerja layaknya mesin yang efisien, efektif, dan terpelihara kualifikasinya. Pada kondisi ini tentunya memberikan konsekuensi pada keseluruhan sistem organisasi kerja yang dipersyaratkan bagi penerbang atau individu-individu yang bekerja di lingkungan penerbangan.
Hal ini membuat mereka dituntut ability atau kemampuan untuk menangani tugas-tugasnya. Tentunya ada kualifikasi profesi yang dipersyaratkan bagi individu penerbang yang melaksanakan tugas penerbangan, dan kualifikasi ini hanya dapat diperoleh melalui seleksi yang ketat, pendidikan serta latihan terprogram yang kadang membutuhkan waktu relatif lama serta dilakukan dengan intensif. Untuk mendapatkan kompetensi yang unggul kadang membutuhkan pengalaman tugas cukup panjang selama masa penerapan profesinya. Pada intinya, psikotes dan wawancara adalah untuk menguji kelayakan calon pilot – mencakup motivasi, pengalaman pribadi, pengetahuan akademik, maupun pengetahuan dasar tentang pesawat.
Salah satu tuntutan atau persyaratan di samping tuntutan kemampuan dan keterampilan, juga sangat ditekankan penguasaan prosedur kerja baku atau standard operation procedure (SOP) sesuai jenis pesawat yang diawaki. Kegiatan dari psikologi penerbangan ini pada hakekatnya memiliki makna dan nilai strategis dalam rangka sharing informasi dan menambah wawasan dalam upaya mewujudkan keselamatan penerbangan dari aspek human factor.
Berikut faktor yang yang mempengaruhi human performance:
1. Faktor Fisik : Ukuran badan, tinggi, pendek, usia, kekuatan, penglihatan, pendengaran2. Faktor Fisiologi : Kesehatan dan kondisi medis secara umum seperti tekanan darah, gula darah, detak jantung, cacat secara fisik dll
Menurut Stanley N. Roscoe mengatakan bahwa psikologi penerbangan adalah suatu ilmu pengetahuan tentang tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan pengoperasian sistem penerbangan, dengan beberapa aspek yaitu :
1. Understanding,Menuntun individu untuk memiliki pengetahuan tentang konsep dan prinsip dari psikologi yang umumnya mendasari tingkah laku. Pemahaman tentang latar belakang individu juga melakukan suatu perbuatan atau tingkah laku bisa sangat unik dan berbeda antara satu dengan lainnya è Penilaian yang lebih Obyektif dan Menyeluruh.
2. Predicting,Pada ilmu Psikologi dipelajari dengan harapannya dapat menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk mendeteksi permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi di lingkup tugasnya. Pemahaman konsep Psikologis manusia ini dilakukan untuk memprediksi kondisi yang akan dihadapi dan bagaimana meningkatkan kinerja serta meminimalisir situasi yang menurunkan kinerja, agar dapat dilakukan pencegahan sejak dini.
3. ControllingSetelah kita mempelajari psikologi diharapkan mampu menguasai dirinya dan terampil mengatasi permasalahan yang dihadapi dirinya dan lingkungannya. Ketika individu mengetahui penyebab dari suatu masalah, diharapkan dapat membuat langkah-langkah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi
4. Describing,Untuk individu yang telah mempelajari psikologi pada akhirnya diharapkan dapat memberikan penjelasan secara menyeluruh, terhadap suatu kejadian atau peristiwa yang dihadapi dengan menggunakan konsep psikologis. Individu tersebut juga dapat menentukan karakteristik dan parameter dari fenomena psikologis secara lebih akurat dan lengkap.
Dalam penerapan ilmu Psikologi di dunia Penerbangan, setidaknya memiliki tujuan untuk :
1. Mengurangi (reduce) kesalahan yang terjadi karena faktor manusia2. Untuk meningkatkan produktivitas pada kinerja & pelayanan3. Untuk meningkatkan tingkat kenyamanan dan keamanan pada pekerja dan pengguna jasa penerbangan.
Perhatian utama dari studi psikologi penerbangan adalah perilaku manusia dalam lingkungan penerbangan, baik dari perilaku tertutup maupun terbuka. Perilaku tertutup ini akan mencakup semua perilaku manusia yang tidak kasat mata. Misalnya dari daya ingat, sikap, motivasi, emosi, perasaan. Sedangkan arti dari perilaku terbuka adalah perilaku manusia yang dapat langsung diamati secara kasat mata. Antara lain dari ,efisiensi dan efektivitas perilaku kerja, perilaku terampil, tanda-tanda ketegangan dari stres, dan sebagainya.
Referensi : Tni-au.mil.id (2017). Psikolog Penerbangan : PengertianPsikologipenerbangan.com (2021). Psikolog Penerbangan : Aspek & Tujuan
Referensi : Tni-au.mil.id (2017). Psikolog Penerbangan : PengertianPsikologipenerbangan.com (2021). Psikolog Penerbangan : Aspek & Tujuan