Jan 2023 | Assessmentindonesia.com
Mengenal Biopsikologi
Biopsikologi adalah istilah yang dikembangkan oleh para ilmuwan yang berhubungan dengan studi tentang hubungan biologi dan perilaku manusia. Seorang konselor yang memahami psikologi dapat memahami persoalan atau kelebihan individu dengan lebih komprehensif. Memahami unsur-unsur yang dibutuhkan dengan tepat untuk mewujudkan keseimbangan biologis individu dapat meningkatkan individu berfungsi secara optimal dan membuat individu lebih arif terhadap permasalahan yang dihadapinya
Masalah sistem biologis individu yang kurang sempurna dapat menjadi penyebab, seperti organ-organ tubuhnya mengalami kekurangan zat besi. Pemahaman terhadap konsep biopsikologi akan dapat membuat individu lebih melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Ia perlu mendalami apakah orang tersebut kekurangan unsur atau mineral-mineral tertentu
Sejarah Perkembangan Biopsikologi
- Hingga abad ke-20 , biopsikologi masih belum berkembang menjadi salah satu disiplin neurosains
- Penerbitan The Organization of Behavior pada th.1949 oleh D.O.Hebb memainkan peran kunci bagi kemunculan biopsikologi
- Dalam bukunya Hebb mengembangkan teori komprehensif pertama ttg bagaimana fenomena kompleks (persepsi, emosi, pikiran dan ingatan), mungkin di produksi oleh aktivitas otak
Divisi Utama Dalam Biopsikologi
- Physiological psychology (psikologi fisiologis/ psikologi faal), Divisi biopsikologi yang mengkaji mekanisme neural perilaku melalui manipulasi otak secara langsung dalam eksperimen yang terkontrol. Metode bedah dan metode elektrik untuk memanipulasi otak merupakan metode yang paling lazim digunakan dalam divide ini. Subjek yang biasa digunakan dalam penelitian di divide ini hampir selalu menggunakan binatang laboratorium. Kontribusi yang diberikan oleh penelitian di dalam divisi ini lebih kepada pengembangan teori yang sebelumnya sudah ada
- Psychopharmacology (psikofarmakologi), Difokuskan pada manipulasi aktivitas neural dan perilaku dengan obat-obatan. Tujuan dari eksperimen psikofarmakologis adalah untuk mengembangkan obat-obat terapiutik atau untuk mengurangi penyalahgunaan obat. Efek obat-obatan tersebut lalu akan diikaji pada berbagai spesies laboratorium
- Neuropsychology (neuropsikologi), Kajian tentang efek-efek psikologis dari kerusakan otak pada manusia. Neuropsikologis seringkali menangani studi-studi kasus dan studi-studi kuasi-eksperimental terhadap pasien-pasien dengan kerusakan otak akibat penyakit, kecelakaan, atau bedah saraf. Bagian penting otak yang menjadi fokus neuropsikologi adalah cerebral cortex karena paling mudah rusak karena kecelakaan atau pembedahan
- Psychophysiology (psikofisiologi), Divisi biopsikologi yang mengkaji hubungan antara aktivitas fisiologis dan proses-proses psikologis pada subjek manusia. Aktivitas fisiologis direkam dari permukaan tubuh misal penggunaan EEG untuk merekam aktivitas otak. Ukuran-ukuran psikofisiologis lain yang biasa digunakan adalah ketegangan otot, gerakan mata, dan beberapa indikator aktivitas sistem saraf otonom (misal detak jantung, tekanan darah dll). Kebanyakan penelitian psikofisiologis difokuskan pada pemahaman tentang fisiologis proses2 psikologis seperti atensi, emosi
- Cognitive neuroscience (Neurosains kognitif), merupakan cabang termuda dari psikologi biologis. Periksa dasar saraf kognisi dalam proses intelektual yang lebih tinggi seperti pemikiran, ingatan, perhatian, dan proses persepsi yang kompleks. Pendekatan utama dalam ilmu saraf kognitif adalah pencitraan otak fungsional (merekam gambar aktivitas otak manusia secara langsung) sementara subjek terlibat dalam aktivitas kognitif tertentu.
- Comparative psychology (psikologi komparatif), Psikolog komparatif membandingkan perilaku berbagai spesies untuk memahami evolusi, hereditas, dan adaptasi perilaku. Beberapa peneliti melakukan penelitian perilaku di laboratorium, sementara yang lain terlibat dalam studi etologi yang mempelajari bagaimana perilaku hewan di lingkungan alam.
Biopsikologi ini dapat membantu individu dalam memahami diri dan tubuhnya sendiri. Menjaga pola makan yang sehat juga terkadang berpengaruh kepada perilaku yang dimiliki oleh masing-masing individu. Adapun cara lain untuk dapat mengetahui potensi dan kepribadian seseorang dari genetis atau biologis yang dimiliki individu tersebut dengan melalui tes sidik jari atau analisa sidik jari pada lembaga-lembaga yang menyediakan jasa analisa tersebut.
Referensi:Diponegoro, A. M. (2012). Peran Biopsikologi Untuk Bimbingan Konseling. Psicopedagogia.Pinel, J. P. (2009). Biopsikologi : Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Referensi:Diponegoro, A. M. (2012). Peran Biopsikologi Untuk Bimbingan Konseling. Psicopedagogia.Pinel, J. P. (2009). Biopsikologi : Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Belajar.