Jan 2023 | Assessmentindonesia.com
Pendekatan Kognitif
Mengenal Pentingnya Proses Internal Dan Mental Manusia
Pada proses belajar, kita akan melewati beberapa tahapan dari semula yang tidak tahu menjadi mengerti, kemudian berilmu hingga ahli dalam bidang yang dipelajari. Rangkaian itu menjadi salah satu pola di dalam penempatan di ranah kognitif individu. Maknanya semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga orang tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Pendekatan Psikologi Kognitif Pendekatan ini lebih menekankan arti pentingnya proses internal dan mental manusia. Dalam pandangan ahli kognitif ini, tingkah laku manusia yang tampak tak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental, seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan sebagainya. Kognitif ini juga erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang. Contoh kognitif yaitu dengan ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah. Fungsi dan Peran Kognitif Fungsi kognitif yang bisa membuat seseorang bisa dengan mudah bersosialisasi satu sama lain yaitu :
- Memori atau Daya Ingat - Fungsi pertama dari kognitif ini yaitu daya ingat. Berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang karena semakin fokus, semakin baik memori atau daya ingatnya. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.
- Perhatian - Peran kedua dari kognitif adalah bentuk dari perhatian yaitu menyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara, dan gambar.
- Fungsi Eksekutif - Fungsi eksekutif ini mengarahkan manusia untuk menjadi perencana dan melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Dari sinilah seseorang terlihat bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan.
- Keluwesan dalam Berbahasa - Kemampuan berbahasa berkaitan dengan kognitifnya. Dengan bisa berbahasa seseorang akan mampu menyusun kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang berbeda-beda, tetapi tergantung dari fungsi kognitifnya.
- Merasakan dan Mengenali - Kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang yang bisa merasakan dan mengenali segala sesuatu di sekitarnya. Misalnya, membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan melon, dan lain-lain.
Setiap anak akan memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Hal ini, dikarena perkembangan kognitifnya juga berbeda-beda. Namun, ada hal yang umum yang bisa dijadikan acuan perkembangan kognitif pada anak.
Teori Piaget Mengelompokkan Perkembangan Kognitif Anak Ke Dalam Empat Tahapan, Yaitu :
- Tahap sensorimotor (18-24 bulan) - Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan akalnya untuk memahami dunia luar yang melalui indra sensorik dan kegiatan motoriknya.
- Tahap pra operasional (2-7 tahun) - Tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan kemampuan kognitifnya yang artinya, anak belum bisa melogika sesuatu.
- Tahap operasional konkret (7-11 tahun) - Anak mulai bisa berpikir secara rasional dan terorganisir yang artinya, anak sudah mulai berpikir secara logis saat mengalami atau melihat sesuatu yang ada di sekitarnya.
- Tahap operasional formal (12 tahun ke atas) - Tahap keempat ini juga menandakan seorang anak sudah bisa berpikir secara lebih luas, menalar dan menganalisis sesuatu, memanipulasi ide di pikirannya, dan tidak tergantung pada manipulasi konkret.
Pendekatan kognitif ini merupakan suatu istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah laku dari seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa meningkatkan kemampuan yaitu menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus sebelum terjadinya reaksi. Semakin seseorang bertambah usia maka akan lebih banyak lagi pengalaman dan pemahaman akan kehidupannya. Dengan psikotes juga seseorang dapat mengetahui kemampuan mereka dan mengetahui pendekatan kognitifnya.
Tiga Level Perkembangan Kognitif
Pembahasan ini merupakan bagaimana level kognitif yang dilalui oleh seseorang. Dari mulai sejak bayi, anak-anak, remaja hingga dewasa. Untuk mengetahui level Kecerdasan Kognitif sangat penting untuk menyesuaikan ilmu dan pengetahuan sesuai dengan kemampuan kognitif seseorang. Misalnya, ketika dari level Sensorimotor tidak mungkin diperlakukan setara dengan level operasional konkret. Pengetahuan ini tentang beberapa level yang dialami individu membantu kegiatan proses pembelajaran menjadi efektif. Secara garis besar perkembangan kecerdasan kognitif dibagi menjadi beberapa level, yaitu :
- Level Mengingat dan Memahami - Tingkat kemampuan ini yang paling rendah karena hanya menuntut pengetahuan dan pemahaman peserta didik.
- Level Mengaplikasikan - Di level ini, tingkat kemampuannya tentu lebih tinggi daripada level 1 karena menuntut peserta didik untuk mampu menerapkan.
- Level Menganalisis, Mengevaluasi dan Mencipta - Tingkat kemampuan soal pada level ini paling tinggi di antara dua level sebelumnya dikarena menuntut peserta didik untuk bisa menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi.
Contoh Perkembangan Kognitif
Berikut contoh dari perkembangan kognitif yaitu :
- Aspek Auditory, pada perkembangan kognitif berkaitan dengan bunyi atau suara. Contohnya yaitu mendengar nyanyi, bunyi, alat musik.
- Aspek Visual, pada aspek ini terkait visual, contohnya perhatian, penglihatan dan pengamatan seperti menyusun puzzle.
- Aspek Taktil, dalam berkaitan dengan indra peraba untuk mengenali tekstur. Contohnya yaitu aktivitas untuk membedakan tekstur tebal tipis, panas dingin.
- Aspek Kinestetik, dalam berkaitan dengan kemampuan anak dalam kelancaran gerak motorik halus. Contohnya yaitu melukis, berjalan, melompat, menggunting.
- Aspek Aritmatika, dalam berkaitan dengan kemampuan berhitung serta kemampuan dasar matematika anak. Contohnya yaitu aktivitas menghitung benda, mengumpulkan benda sesuai jumlah dari angka, menjalankan prosedur-prosedur dasar seperti tambah, kurang, bagi, kali.
- Aspek Geometri, dalam berkaitan dengan konsep bentuk objek maupun ukuran. Contohnya yaitu seperti aktivitas untuk mengukur benda atau aktivitas memilih-milih benda sesuai dengan warna, ukuran maupun bentuk seperti membandingkan dua benda berdasarkan ukuran dan bentuk.
- Aspek Sains Permulaan, dalam berkaitan dengan eksplorasi, demonstrasi, percobaan maupun pendekatan sains maupun logika. Contohnya yaitu aktivitas ketika menjalankan percobaan fisika yang sederhana, eksplorasi dari berbagai benda yang ada di lingkungan serta diskusi mengenai objek maupun fenomena tertentu.
Pendekatan ini juga memberikan penekanan terhadap isi pikiran seseorang agar mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya. Sekian dari penjelasan pendekatan kognitif dengan pengertian kognitif, aspek, dan contohnya yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi bagi pembaca yang membutuhkannya. Referensi :Gramedia.Com (2021). Pendekatan Kognitif : Contoh Dan Level Pendekatan Kognitif