Assessment Indonesia
  • Beranda
  • Profil
    • Artikel
  • Layanan Tes
  • Harga
  • Kontak
  • Psikotes Online
Jan 2023 | Assessmentindonesia.com

Parenting dan stimulasi individu pada masa remaja

(Bagaimana mendidik anak pada masa remaja?)

Masa remaja merupakan perubahan perkembangan antara masa anak dan dewasa yang mengakibatkan perubahan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa remaja terjadi banyak perubahan dari hormon, fisik, dan psikis yang berlangsung secara bertahap. Tahapan perkembangan remaja (adolescent) dibagi menjadi 3 tahap yaitu early (awal), middle (madya), dan late (akhir). Setiap tahap perkembangan memiliki karakteristik dan tugas-tugas perkembangan yang harus dilalui oleh setiap individu agar perkembangan fisik dan psikis tumbuh dan berkembang sampai benar-benar matang, jika tahapan perkembangan tidak dilewati dengan baik maka kemungkinan akan terjadi hambatan dan kegagalan dalam menjalani fase kehidupan selanjutnya yakni fase dewasa. Karakteristik remaja Hurlock mengemukakan ciri ciri remaja sebagai berikut :
  • Masa remaja sebagai periode penting - Perkembangan fisik yang cepat dan signifikan, disertai dengan perkembangan mental yang cepat, mengarah pada penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai, dan minat baru.
  • Masa remaja sebagai periode peralihan - Pada periode ini, remaja tidak bisa dikatakan sebagai anak-anak namun belum juga dewasa. Pada masa inilah status seorang remaja tidak jelas, namun ada sisi positifnya juga karena dengan begitu remaja yang berada dalam status ini akan punya waktu untuk mencoba gaya hidup berbeda serta menentukan perilaku, nilai, dan juga sifat yang sesuai dengan dirinya
  • Masa remaja sebagai periode perubahan - Tingkat perubahan perilaku dan sikap di masa remaja sama dengan tingkat perubahan fisiknya. Pada awal remaja, perubahan fisik, perilaku, dan sikap terjadi dengan pesat secara bersamaan.
  • Masa remaja sebagai usia bermasalah - Masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan.
  • Masa remaja sebagai masa mencari ide - Remaja mulai memiliki keinginan untuk punya identitas diri pada masa ini, hal ini cenderung menimbulkan suatu dilema yang menyebabkan krisis identitas. Pada saat ini remaja berusaha untuk menunjukan siapa mereka dan perannya dalam kehidupan masyarakat
  • Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan - Stereotip atau label dapat mempengaruhi konsep diri dan sikap seorang remaja terhadap diri sendiri. Stereotip bertujuan sebagai cermin yang ada pada masyarakat untuk remaja, menggambarkan tentang citra diri seorang remaja yang kemudian akan membentuk perilaku remaja sesuai dengan gambaran tersebut. Misalnya stereotip yang beredar dikalangan masyarakat adalah orang yang peduli pada lingkungan adalah orang-orang yang keren, maka nantinya remaja tersebut akan menyesuaikan diri dengan cara membersihkan lingkungan dan sejenisnya untuk menciptakan citra diri mereka di mata masyarakat.
  • Masa remaja sebagai ambang masa dewasa - Remaja mulai memutuskan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa.
Selain karakteristik yang harus kita ketahui, remaja juga memiliki tugas perkembangan sebagai berikut :
  • Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
  • Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur yang mereka kagumi
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok.
  • Menemukan role model yang nantinya akan dijadikan identitas pribadinya.
  • Menerima dirinya sendiri dan memiliki rasa kepercayaan diri terhadap skill yang mereka punyai.
  • Memperkuat kemampuan untuk mengendalikan diri atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup (weltanschauung).
  • Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri dari kekanak-kanakan menjadi lebih dewasa.
Dalam mendidik remaja tentunya para orang tua memiliki kesulitan karena banyak perubahan yang terjadi dalam masa remaja. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendidik anak pada masa remaja :
  • Menjadi pendengar yang baik untuk anak - Di usia remaja anak mengalami banyak perubahan dari masalah pubertas hingga lingkungannya. Ada banyak hal yang mungkin ingin disampaikannya untuk sekedar bertanya atau mengutarakan berbagai kegelisahan dan pertanyaan yang muncul dalam pikirannya. Itu sebabnya, orang tua harus bisa menjadi pendengar yang baik.
  • Hormati privasi anak - Banyak orang tua yang seringkali masih menganggap urusan anak adalah urusannya juga. Hal ini memang berlaku saat anak masih kecil karena mereka masih belum bisa menentukan baik buruknya sesuatu bagi diri mereka. Tapi, ketika anak sudah mulai beranjak remaja, orang tua perlu memahami bahwa anak mulai memiliki privasi yang harus dijaga dan dihormati. Seiring dengan pertambahan umur, orang tua suka lupa bahwa anak juga memiliki privasi. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk menjaga privasi anak
  • Menyepakati aturan-aturan penting - Menyepakati aturan penting merupakan hal yang perlu dilakukan antara anak dan orangtua. Saat remaja akan sulit bagi orang tua untuk mengatur anak. Oleh karena itu antara orang tua dan anak perlu membuat kesepakatan mengenai aturan yang ada di rumah seperti tidak boleh pulang larut malam. Ketika anak menyepakatinya dan dilibatkan dalam diskusi, ia akan memiliki tanggung jawab dan tidak merasa terpaksa dalam menaatinya. Kuncinya adalah memberi pengertian mengapa aturan tersebut diterapkan. Jadi jangan hanya melarang dan memarahi, tapi perlakukan anak layaknya orang dewasa yang bisa diajak diskusi
  • Memberikan teladan yang baik untuk anak - Orang tua pasti memiliki harapan untuk anak-anaknya. Oleh karena itu, beri tahu dan beri contoh nyata mengenai harapan pada anak. Misalnya berharap anak berperilaku baik dan selalu menolong orang, belajar dengan giat, dan sederet harapan lainnya. Nah mudahnya, sebagai orangtua juga harus bisa mencontohkan sikap-sikap tersebut sebagai bukti bahwa orang tua tak hanya mengajarkan tetapi juga mempraktikkan. Meski anak mungkin merasa banyak dituntut pada awalnya, lama-lama anak akan mengerti bahwa ingin semua yang terbaik bagi anaknya. Dengan begitu, anak jadi lebih mudah dalam memilah mana sikap yang sebaiknya dilakukan dan mana sikap yang sebaiknya tidak boleh dilakukan.
  • Berikan motivasi pada anak - Doronglah anak untuk terus berkembang dan mengeksplorasi diri serta kemampuannya. Hal ini merupakan salah satu cara mendidik anak remaja baik untuk laki-laki maupun perempuan. Tak lupa, ajak anak untuk mencoba hal-hal lain di luar kebiasaannya agar pikirannya senantiasa terbuka. Biarkan ia mengambil risiko dan mengikuti dorongan hatinya
  • Berikan edukasi pada anak terkait pergaulannya, seperti bahaya narkoba, rokok dan pergaulan bebas. Orang tua perlu memberikan edukasi mengenai hal tersebut karena jika tidak mereka akan mendapatkan informasi yang belum tentu benar dari orang lain. Sebagai cara mendidik anak remaja, hal ini dilakukan untuk membangun pondasi yang kuat dalam bergaul dan memberikan mereka informasi yang sesuai. Hal ini juga berhubungan dengan perkembangan emosi remaja sebagai identitas diri.
Selain hal diatas, orang tua juga perlu memperhatikan stimulasi yang perlu diberikan pada anak saat masa remaja yaitu :
  • Stimulasi perkembangan fisik, mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh, hidup sehat, bersih, olahraga teratur, dan apabila sakit cepat berobat dan menjaga makanan.
  • Stimulasi perkembangan psikososial, dengan cara: memberikan penghargaan, menciptakan rasa memiliki, menjelaskan bahwa upaya untuk mengembangkan kemandirian remaja dalam bentuk penciptaan partisipasi atau keterlibatan remaja, kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan, keterbukaan, penerimaan positif tanpa syarat, empati terhadap remaja, mengakui kedewasaan remaja dengan jalan memberikan kebebasan terbimbing untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri.
  • Stimulasi Perkembangan Emosi dengan cara belajar mengembangkan kesadaran diri, dengan cara mengamati diri, mengenali perasaan diri, memahami hubungan, menghimpun kosa kata untuk mengungkapkan perasaan, serta pikiran, perasaan dan respon emosional, belajar mengambil keputusan pribadi dengan cara mencermati tindakan dan akibatnya
  • Stimulasi perkembangan moral dan spiritual dengan mengupayakan pengembangan moral, nilai, dan sikap remaja dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, memberikan pelajaran mana yang baik dan buruk, benar dan salah, yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta memiliki sikap dan perilaku yang terpuji.
  • Stimulasi perkembangan bahasa dengan menciptakan suasana yang memiliki kemampuan bahasa yang variatif. Mendorong remaja untuk berani mengkomunikasikan pikiran-pikirannya. Pola komunikasi yang banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa.
Mendidik anak saat memasuki masa remaja tidaklah mudah, oleh karena itu sebagai orang tua perlu memperhatikan sifat dan karakteristik anak pada saat remaja. Dengan memahami karakteristik serta perubahan yang terjadi pada anak tentunya orang tua akan menemukan cara yang tepat dalam mendidik anak.
Referensi :Ali, M. & Asrori, M. (2009). Psikologi remaja perkembangan peserta didik : DefinisiBandung.viva.co.id (2009). Parenting dan stimulasi individu pada masa remaja : Tips Parenting Anak RemajaHurlock, E.B. (1999). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan : Karakteristik RemajaJahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan : Tugas Perkembangan Remaja
Copyright © Assessment Indonesia

Kami menggunakan cookie untuk mengaktifkan fungsi penting di website kami, menawarkan pengalaman browsing yang lebih baik, menganalisis traffic website, dan mempersonalisasi konten. Dengan mengklik Terima atau terus menggunakan website kami, kamu menyetujui penggunaan cookie kami. Read about how we use cookies.

Your Cookie Settings

We use cookies to enable essential functionality on our website, and analyze website traffic. Read about how we use cookies.

Cookie Categories
Essential

These cookies are strictly necessary to provide you with services available through our websites. You cannot refuse these cookies without impacting how our websites function. You can block or delete them by changing your browser settings, as described under the heading "Managing cookies" in the Privacy and Cookies Policy.

Analytics

These cookies collect information that is used in aggregate form to help us understand how our websites are being used or how effective our marketing campaigns are.