Assessment Indonesia
  • Beranda
  • Profil
    • Artikel
  • Layanan Tes
  • Harga
  • Kontak
  • Psikotes Online
Jan 2023 | Assessmentindonesia.com

Tingkah Laku Reflektif

Pembelajaran Dengan Tingkah Laku Reflektif

Apa itu perilaku reflektif? Perilaku refleksif merupakan perilaku manusia yang ditimbulkan oleh reaksi secara spontan terhadap stimulus yang ada, maupun otomatis. Perilaku refleksif ini pada hakikatnya tidak dapat dikendalikan karena perilaku ini merupakan perilaku yang alamiah. Perilaku yang reflektif adalah perilaku spontan terjadi hasil dari stimulus Reflektif internal menunjukkan kepada orang-orang apa yang terjadi di dalam pikiran mereka. Refleksi dapat terjadi sebelum atau sesudah suatu peristiwa dan umumnya melibatkan pemikiran melalui suatu pengalaman. Sama halnya dengan Pembelajaran reflektif, dimana proses pembelajaran menggunakan refleksi sadar dan disengaja. Pembelajaran reflektif dapat melibatkan mengamati dan mengaudit tingkat pemahaman informasi saat belajar. Selain itu, jenis pembelajaran ini dapat mencakup ingatan dan analisis kritis dari pengalaman masa lalu. Pembelajaran reflektif adalah bentuk pembelajaran aktif , di mana orang-orang terlibat dan mengambil tanggung jawab yang meningkat selama pengajaran. Pembelajaran reflektif juga berbeda dari jenis pembelajaran lainnya, termasuk pembelajaran fisik, aural, sosial, soliter, dan verbal, antara lain. Pembelajaran reflektif dapat mencakup proses kognitif , atau analisis diri dari pikiran seseorang. Proses pembelajaran metakognitif telah terbukti membantu siswa menerapkan pengetahuan yang dipelajari ke konteks baru. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih menyadari materi yang dipelajari di luar materi pelajaran dasar dan menganalisis pengetahuan dan proses belajar mereka sendiri dengan cara baru yang lebih kompleks. Metakognisi juga dapat meningkatkan kesadaran peserta didik tentang pengetahuan apa yang telah mereka kuasai dan apa yang perlu mereka dukung. Seorang profesor psikologi dari harvard membuat kesimpulan mengenai perilaku reflektif, melalui observasi dan pengujian, membuat beberapa kesimpulan:
  • Refleksi meningkat seiring bertambahnya usia
  • Impulsif atau reflektif relatif stabil selama 20 tahun pertama, terlepas dari upaya berulang kali untuk mengubahnya
  • Impulsif atau reflektifitas muncul dalam kinerja banyak orang tugas
  • Impulsif atau reflektifitas tampaknya terkait dengan kepribadian
Contoh Tingkah Laku Reflektif Tingkah Laku Reflektif Contohnya, mata yang berkedip bila terkena sinar terang, menarik tangan bila terkena panas dan lain sebagainya. Kita mengenalnya sebagai reaksi refleks yang terjadi dengan sendirinya tanpa dipikir terlebih dulu, dan diluar kehendak orang yang mengalaminya. Kemudian contoh penggunaan pembelajaran reflektif adalah siswa yang merefleksikan konsep pembelajaran mana yang sulit dia pahami dan bagaimana dia dapat mempelajarinya dengan lebih baik. Contoh lain dari penggunaan gaya belajar reflektif adalah seorang pemain bola basket yang mempersiapkan diri untuk sebuah permainan dengan menanyakan bagian mana dari permainan yang dia hadapi dan strategi apa yang dapat dia gunakan untuk meningkatkannya. Pembelajaran reflektif juga dapat dilakukan dengan orang lain, seperti ketika sekelompok siswa berbicara tentang kesulitan yang mereka alami dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu keuntungan dari diskusi kelompok adalah meningkatkan kesadaran akan perspektif dan solusi lain. Pembelajaran reflektif mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menganalisis pengalaman untuk meningkatkan kinerja di masa depan. Untuk mengetahui anak memiliki kecenderungan tingkah laku yang telah dibahas diatas, maka dilakukan psikotes dan konseling untuk mengembangkannya Referensi : Www.Education.Ne.Gov (2017). Impulsive / Reflective ReasoningWww.Itali.Uq.Edu.Au. Reflective Learning
Copyright © Assessment Indonesia

Kami menggunakan cookie untuk mengaktifkan fungsi penting di website kami, menawarkan pengalaman browsing yang lebih baik, menganalisis traffic website, dan mempersonalisasi konten. Dengan mengklik Terima atau terus menggunakan website kami, kamu menyetujui penggunaan cookie kami. Read about how we use cookies.

Your Cookie Settings

We use cookies to enable essential functionality on our website, and analyze website traffic. Read about how we use cookies.

Cookie Categories
Essential

These cookies are strictly necessary to provide you with services available through our websites. You cannot refuse these cookies without impacting how our websites function. You can block or delete them by changing your browser settings, as described under the heading "Managing cookies" in the Privacy and Cookies Policy.

Analytics

These cookies collect information that is used in aggregate form to help us understand how our websites are being used or how effective our marketing campaigns are.