Feb 2023 | Assessmentindonesia.com
Sindrom Jacob
Sindrom Jacob merupakan kelainan genetik yang terjadi akibat perubahan atau mutasi gen pada pria. Normalnya setiap sel dalam tubuh pria memiliki 46 kromosom, namun penderita sindrom jacob justru memiliki 47 kromosom. Sindrom jacob disebabkan karena adanya trisomi pada kromosom gonosom sehingga kromosomnya menjadi XXY.
Ciri-ciri Sindrom Jacob
Terdapat beberapa ciri perilaku pada penderita sindrom ini, yaitu:
- Berwajah kriminal
- Suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam
- Sering berbuat kriminal.
Gejala Sindrom JacobTerdapat beberapa gejala yang terjadi pada orang yang mengalami sindrom jacob, diantaranya sebagai berikut:
- Memiliki berat badan yang tidak ideal dengan tinggi badan
- Adanya keterbelakangan mental
- Hiperaktif
- Agresif
- Kesulitan dalam belajar dan menghafal
- Mempunyai raut wajah yang asimetris
- Memiliki telinga yang abnormal
Syndrome jacob biasanya tidak diturunkan dari orang tua, jadi sampai saat ini belum diketahui apa penyebab pasti dari penyakit ini. Dan sindrom jacob memang kerap kali tidak disadari oleh penderitanya karena sulit terdeteksi. Oleh karena itu, seseorang yang dicurigai memiliki sindrom jacob dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan atau melakukan suatu psikotes, yang mana tes ini penting dilakukan untuk mendeteksi gejala awal yang sudah terjadi. Tes ini dilakukan agar dapat melakukan langkah penanganan secara cepat dan tepat, sehingga gejala yang muncul dapat dikendalikan dan tidak terlalu mengganggu kualitas hidup pada penderitanya.
Sumber ReferensiDhyva, T. G., & Kiat, Z. F. (2016). Sistem pakar diagnosis sindrom akibat kelainan genetis pada manusia . Diambil dari file:///C:/Users/Acer/Downloads/1371-2896-1-SM.pdf Warmadewi, D. A. (2017). Mutasi genetik. Diambil dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/46040f013f61d5c656dc4998b3d08418.pdf