Feb 2023 | Assessmentindonesia.com
Psikologi Warna Kuning
Apa itu Psikologi Warna?
Psikologi Warna adalah studi tentang warna untuk mengeksplorasi efek psikologis dari berbagai warna pada perilaku manusia. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana dan warna apa yang memunculkan perasaan atau emosi apa pada manusia. Carl Jung telah memainkan peran penting dalam mempelajari peran warna dan bagaimana pengaruhnya terhadap kita dalam kehidupan sehari-hari. Psikologi warna banyak digunakan dalam bidang branding, periklanan, dan pemasaran. Setiap warna memiliki efek yang unik pada individu dan merangsang berbagai tanggapan misalnya perusahaan makanan cepat saji menggunakan warna merah, kuning, dan oranye dalam kemasan produknya karena warna-warna tersebut terbukti membantu dalam meningkatkan nafsu makan.Psikologi warna menunjukkan bahwa warna tertentu mampu membangkitkan suasana hati tertentu dan bahkan mungkin memiliki pengaruh terhadap perilaku dan kesejahteraan. Sementara asosiasi warna dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berbeda, termasuk pengalaman masa lalu dan asosiasi budaya, beberapa warna cenderung membangkitkan suasana hati atau perasaan tertentu.
Psikologi Warna Kuning
Pakar warna internasional Leatrice Eiseman dalam bukunya 'Color: Messages and Meanings' menyatakan bahwa secara psikologis, warna kuning merupakan warna yang paling kuat. Dia lebih jauh mengatakan bahwa pita warna kuning telah digunakan sejak abad ke-19 untuk menandakan optimisme dan harapan. Sesuai Eiseman, warna kuning diasosiasikan dengan ramah, terbuka, supel, dan gembira. Warna kuning ditemukan untuk menginduksi suasana hati yang menyenangkan, bahagia, dan komedi.Menurut pakar dunia efek bawah sadar warna Angela Wright dalam bukunya 'Beginner's Guide to Color Psychology', warna kuning diasosiasikan dengan harga diri, emosi, dan kreativitas. Kuning dapat dengan cepat menarik perhatian, tetapi juga dapat menjadi abrasif jika digunakan secara berlebihan. Itu bisa tampak hangat dan cerah, namun juga bisa menyebabkan kelelahan visual.
Karakteristik Psikologi Warna Kuning
Beberapa ciri utama yang sering diasosiasikan dengan warna kuning antara lain:
- Menarik perhatian : Karena kuning adalah warna yang paling terlihat, kuning juga merupakan warna yang paling menarik perhatian. Kuning dapat digunakan dalam jumlah kecil untuk menarik perhatian, seperti pada rambu lalu lintas atau iklan.
- Sulit dibaca : Kuning juga paling melelahkan mata karena tingginya jumlah cahaya yang dipantulkan. Menggunakan warna kuning sebagai latar belakang pada kertas atau monitor komputer dapat menyebabkan kelelahan mata atau kehilangan penglihatan dalam kasus yang ekstrim.
- Energik : Kuning juga dapat meningkatkan metabolisme.
- Frustrasi : Kuning juga dapat menciptakan perasaan frustrasi dan kemarahan. Meskipun dianggap sebagai warna ceria.
- Hangat : Kuning adalah warna cerah yang sering digambarkan ceria dan hangat.
Orang yang menyukai warna kuning percaya diri, optimis, ceria. Mereka adalah komunikator yang baik dan mudah berteman. Padahal, mereka lebih memilih lingkaran kecil teman dekat, daripada terlibat dalam pertemuan sosial yang besar. Kuning dikenal sebagai perfeksionis. Mereka memiliki harapan yang tinggi dari diri mereka sendiri dan dari orang lain. Ketika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, warna kuning bisa menjadi sangat kritis dan menghakimi. Karena temperamennya yang pendek, mereka bisa bersikap keras terhadap diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. Impulsif mereka mempengaruhi pengeluaran uang mereka juga. Mereka menghasilkan uang dengan cepat, tetapi mereka membelanjakannya lebih cepat lagi. Mereka merasa sulit untuk menolak dorongan emosional untuk membelanjakan uang mereka secara impulsif untuk hal-hal yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Mereka dicintai oleh orang lain karena selera humornya yang tinggi dan kepribadiannya yang menyenangkan secara keseluruhan.
Tipe kepribadian kuning juga ditandai dengan tingkat kemandirian yang tinggi; mereka mengandalkan diri mereka sendiri untuk kestabilan emosi. Bahkan ketika kewalahan secara emosional, warna kuning cenderung merawat perasaan terluka secara pribadi. Itu mungkin alasan mengapa mereka juga ditemukan cemas. Mereka mengambil terlalu banyak dan tidak pernah meminta bantuan, bahkan ketika keadaan berjalan menyamping. Kuning tidak keberatan sendirian dan terkadang mereka lebih suka melajang. Sama seperti dengan teman, mereka memilih pasangan dengan hati-hati, dan sementara itu, mereka menikmati kebersamaan mereka sendiri.
Pernahkah Anda Bertanya-Tanya Mengapa Smiley Atau Emotikon Berwarna Kuning?
Itu karena warna kuning membantu melepaskan zat kimia di otak yang disebut Serotonin yang berfungsi sebagai penstabil suasana hati, juga dikenal sebagai zat kimia bahagia. Penelitian telah membuktikan bahwa warna kuning membangunkan otak Anda dan meningkatkan konsentrasi. Sesuai studi psikologi warna, warna kuning juga meningkatkan aktivitas di otak kiri yang bertanggung jawab untuk berpikir rasional dan kemampuan analitis.
Referensi orami.co.id (2022). Filosofi Warna Kuning, Tidak Hanya Melambangkan Keceriaan dan Kebahagiaan Saja, Lho!diedit.com (2022). Arti Warna Kuning Menurut Psikologi Warna
Referensi orami.co.id (2022). Filosofi Warna Kuning, Tidak Hanya Melambangkan Keceriaan dan Kebahagiaan Saja, Lho!diedit.com (2022). Arti Warna Kuning Menurut Psikologi Warna