Feb 2023 | Assessmentindonesia.com
Disgrafia
Apakah Anak Anda Kesulitan Dalam Menuliskan Huruf Atau Kata Dengan Benar? Jika Tidak, Kemungkinan Ini Yang Terjadi.
Seorang anak bisa memiliki gangguan belajar, salah satunya yaitu disgrafia. Pengertian dari disgrafia adalah salah satu gangguan belajar yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang menuliskan huruf atau kata dengan benar. Penyandang disgrafia ini akan mengalami masalah pada sistem saraf mereka yang berpengaruh pada kemampuan motorik halusnya, tepatnya kemampuan menulis. Disgrafia juga dapat diiringi oleh disleksia (kesulitan membaca) bisa juga tidak. Seorang anak yang mengalami disgrafia namun bisa membaca, seringkali dituduh malas atau tidak mau belajar, padahal itu salah sama sekali. Pentingnya untuk diketahui bahwa faktor keturunan mempengaruhi kondisi ini, sama seperti sebagian besar gangguan belajar lain. Jika seseorang mengalami disgrafia, atau ada anggota keluarga yang mengalami hal ini, maka kemungkinan besar salah satu anak mereka juga akan mengalaminya.
Gejala Disgrafia Pada Anak
Ciri-ciri khas dari disgrafia adalah tulisan tangan yang tidak jelas dan sulit dibaca. Akan tetapi, bukan berarti semua anak yang memiliki tulisan tangan yang jelek menderita disgrafia Selain dalam bentuk tulisan, berikut adalah tanda-tanda lain yang dapat mengindikasikan anak mengidap disgrafia, yaitu :
- Sulit menyalin tulisan
- Memegang alat tulis terlalu keras sehingga menimbulkan kram tangan pada anak
- Seringnya pengejaan dan penulisan huruf besar yang salah
- Menulis menjadi terasa sulit dan dilakukan secara lambat
- Posisi tubuh atau tangan yang berbeda ketika menulis
- Mencampur-campur huruf sambung dan pisah
- Menulis sambil mengeja atau melafalkan kalimat yang akan ditulis
- Ukuran dan spasi antara kata yang tidak sesuai atau menjadi tidak beraturan
- Kekurangan huruf atau kata dalam kalimat
- Kesulitan untuk membayangkan kata sebelum ditulis
- Memperhatikan tangan sambil menulis
- Kesulitan untuk berkonsentrasi saat menulis
- Sering menghapus tulisan ketika menulis
Tipe – Tipe Dari Disgrafia
Setiap tipe dari disgrafia memiliki karakter yang berbeda dan perlu ditangani dengan cara yang berbeda pula, yaitu :
Setiap tipe dari disgrafia memiliki karakter yang berbeda dan perlu ditangani dengan cara yang berbeda pula, yaitu :
- Disgrafia Disleksik, Gangguan belajar pada anak ini mempengaruhi kemampuan anak dalam menulis kata serta mengeja secara lisan maupun tulisan. Untungnya, tipe disgrafia pada anak ini tidak mempengaruhi kemampuannya dalam meniru bentuk atau menggambar.
- Disgrafia Motorik, Gangguan belajar anak dengan kondisi motor disgrafia mengalami gangguan motorik yang mempengaruhi kemampuannya dalam menggambar dan meniru bentuk, tapi masih cukup baik dalam mengeja kata-kata.
- Disgrafia Spasial, Pada tipe disgrafia pada anak yang terakhir ini berhubungan dengan ketidakmampuan dalam memahami ruang. Walau dapat mengeja dengan baik, tulisan dan gambar anak sulit untuk dibaca dan dipahami.
Seorang anak jika sudah terlihat menunjukkan ciri-ciri disgrafia, maka orang tua harus segera membawanya ke profesional untuk mendapatkan terapi yang tepat untuk penanganan anak. Psikolog atau terapis okupasi dapat mendiagnosa kondisi anak setelah memberikan beberapa psikotest dalam hal ini. Kondisi yang dinilai saat melakukan tes disgrafia adalah hasil dari tulisan anak, posisi tangan dan tubuh saat menulis, cara memegang pensil, postur tubuh, dan proses menulis yang dilakukan anak.
Jika seorang anak ternyata memang penyandang disgrafia, jangan terlalu bersedih hati. Disgrafia memang tidak dapat disembuhkan secara menyeluruh, tetapi orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut untuk menangani kesulitan yang dialami anak disgrafia, yaitu :
Jika seorang anak ternyata memang penyandang disgrafia, jangan terlalu bersedih hati. Disgrafia memang tidak dapat disembuhkan secara menyeluruh, tetapi orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut untuk menangani kesulitan yang dialami anak disgrafia, yaitu :
- Rutin untuk membawanya terapi. Apalagi jika ternyata disgrafia adalah gejala yang memiliki kondisi khusus, seperti ADD, ADHD, atau disleksia.
- Mengajak anak untuk menggunakan kertas bergaris dengan garis yang lebar agar anak terbantu saat menulis
- Menggunakan alat bantu saat memegang pensil pada anak. Alat ini dapat dibeli di toko yang menjual perlengkapan terapi, atau di klinik tumbuh kembang.
- Menggunakan pensil yang berukuran besar atau berbentuk segitiga agar si anak mudah memegangnya.
- Ajarkan juga kemampuan mengetik sejak dini menggunakan komputer (bukan ponsel).
- Jangan mengkritik anak jika dia lambat dalam mengerjakan tugas sekolahnya. Ketahuilah, bahwa usaha untuk menulis dengan benar sangat membebani anak.
- Hargailah setiap usaha anak dalam menulis, bangun lingkungan dan suasana belajar yang positif untuk mendukung tumbuh perkembangannya.
- Ajak anak untuk melepas penat setelah menulis beberapa saat. Misalnya, dengan melakukan mengibaskan tangan, stretching, mengepalkan dan membuka telapak tangan.
- Gunakanlah stress ball untuk meningkatkan kemampuan otot lengan anak dan meningkatkan koordinasi.
- Segera beritahu gurunya di sekolah agar mereka dapat mendukung proses belajar anak.
- Ajak anak untuk bermain plastisin, berenang atau memanah untuk memperkuat otot lengan dan jarinya.
Apabila dalam terapi atau program yang diikuti anak terlihat tidak menunjukkan hasil, jangan merasa frustasi dan memarahi mereka, karena pada proses perkembangan anak dalam mengatasi disgrafia membutuhkan waktu yang cukup lama. Terimalah anak apa adanya dan terus untuk semangati mereka untuk terus berusaha menghadapi gangguan belajar disgrafia yang dimilikinya.
Referensi :Sehatq.com (2022) Disgrafia : Gejala dan definisiDoktersehat.com (2022) Disgrafia : cara mengatasiOrami.co.id (2019). Disgrafia : Tipe-tipe
Referensi :Sehatq.com (2022) Disgrafia : Gejala dan definisiDoktersehat.com (2022) Disgrafia : cara mengatasiOrami.co.id (2019). Disgrafia : Tipe-tipe