Assessment Indonesia
  • Beranda
  • Profil
    • Artikel
  • Layanan Tes
  • Harga
  • Kontak
  • Psikotes Online
Feb 2023 | Assessmentindonesia.com

Psikoedukasi

Apa sih Psikoedukasi?

Banyak orang memiliki beragam masalah, baik dalam lingkungan sosialnya seperti keluarga maupun teman sebayanya. Dalam permasalahan itu banyak sekali orang-orang yang tidak mampu untuk mengatasinya sehingga permasalahan tersebut akhirnya jadi menguasai pikiran dan juga fisiknya akibat perubahan emosional. Pengertian PsikoedukasiPsikoedukasi merupakan tindakan yang diberikan kepada individu dan keluarga untuk memperkuat strategi untuk mencegah atau membuat suatu cara khusus dalam menangani kesulitan perubahan mental. Psikoedukasi dapat dilaksanakan diberbagai tempat pada berbagai kelompok atau rumah tangga. Tindakan psikoedukasi memiliki media berupa catatan seperti poster, booklet, leaflet, video dan berupa eksplorasi yang diperlukan. Psikoedukasi dapat mendidik dan mengarahkan individu tersebut mengenai tentang signifikan dalam hidup, membantu individu mengembangkan sumber-sumber seperti dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut, dan dapat mengembangkan individu tersebut. Psikoedukasi yaitu metode untuk membuat individu itu dapat fokus mengenai masalah dan tantangan dalam hidup. Metode dalam eksplorasi, penilaian, diskusi, bermaian peran dan demonstrasi. Dasar dari intervensi psikoedukasi adalah ketakutan dan juga dapat fokus sehingga masalah-masalah dalam hidupnya dapat teratasi dan juga terarah sehingga tidak terjadinya perubahan emosional dan juga mental. Psikoedukasi mempunyai 3 macam model, sebagai berikut:
  • Model skills deficit atau life skills - Skills deficit model yang mengatakan bahwa seseorang akan menunjukkan atau menampilkan penguasaan keterampilan sosial yang buruk karena tidak memiliki respon spesifik tertentu.
  • Model tugas perkembangan, merupakan model yang muncul atau sekitar masa tertentu dalam kehidupan seseorang, bila dicapai secara berhasil akan membawa pada kebahagiaan dan keberhasilan dalam mencapai tugas-tugasnya.
  • Model ragam bantuan, merupakan istilah membedakan jenis-jenis psikoedukasi berdasarkan bidang kehidupan tertentu atau aspek perkembangan tertentu yang dijadikan fokus dari materi tersebut.

Tujuan dari psikoedukasi ini yaitu menambahkan pengetahuan untuk individu dan keluarga sehingga yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan fungsi dari keluarga. Keluarga dan individu tau cara mengarahkan dan juga membimbing dalam menyelesaikan masalah dan juga emosionalnya sehingga saat diberikan nya edukasi tentang Kesehatan mental dapat tersampaikan dan dipahami dengan baik dan benar. Psikoedukasi untuk pencapaian pengetahuan individu tentang penyakit, mengajarkan bagaimana Teknik dalam upaya membantu mereka yang menderita beserta gejala-gejalanya baik dari perilaku dan dukungan untuk individu tersebut. Psikoedukasi dapat sebagai intervensi tunggal, tetapi juga sering digunakan bersama-sama dengan beberapa intervensi lainnya untuk membantu partisipan menghadapi tantangan masalah kehidupan lainnya. Psikoedukasi ini juga sangat berbeda dengan psikoterapi karena dalam psikoedukasi lebih memberikan informasi dan juga memberikan pengetahuan yang mendasar tentang permasalahan yang dirasakan individu agar tidak adanya perubahan mental, untuk psikoterapi proses interaksi profesional dan klien untuk membantu permasalahannya secara bertahap dan ini membutuhkan waktu yang lama untuk membantu kesehatan mental kliennya. Psikotes yang digunakan untuk psikoedukasi tergantung permasalahan apa yang dirasakan individu atau kliennya agar saat memberikan psikotes dapat membantu klien atau individu tersebut. Psikotes yang diberikan untuk psikoedukasi yaitu konsultasi karena dapat mengetahui permasalahan dan juga cara pengembangan anak tersebut dalam sekolah sehingga psikoedukasi yang diberikan orang tua dan juga guru yang di sekolah. Dengan melakukan konsultasi dapat memberikan pemahaman tentang masalah-masalah yang dirasakan individu dengan begitu dapat membantu dan mencegah perubahan mental. Konsultasi bisa dilaksanakan dengan psikolog atau dengan orang-orang yang berkompeten pada bidang konsultasi, tetapi dengan psikolog dapat dijelaskan secara detail dan mendalam agar individu tersebut dapat paham tentang kepribadian dan permasalahan yang dihadapinya.


ReferensiWiyati, R., Wahyuningsih, D., & Widayanti, E. D. (2010). Pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien isolasi sosial. Jurnal keperawatan soedirman, 5(2), 85-94.Pujianti. 2020. Universitas Airlangga. https://repository.unair.ac.id/97118/5/5%20BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
Copyright © Assessment Indonesia

Kami menggunakan cookie untuk mengaktifkan fungsi penting di website kami, menawarkan pengalaman browsing yang lebih baik, menganalisis traffic website, dan mempersonalisasi konten. Dengan mengklik Terima atau terus menggunakan website kami, kamu menyetujui penggunaan cookie kami. Read about how we use cookies.

Your Cookie Settings

We use cookies to enable essential functionality on our website, and analyze website traffic. Read about how we use cookies.

Cookie Categories
Essential

These cookies are strictly necessary to provide you with services available through our websites. You cannot refuse these cookies without impacting how our websites function. You can block or delete them by changing your browser settings, as described under the heading "Managing cookies" in the Privacy and Cookies Policy.

Analytics

These cookies collect information that is used in aggregate form to help us understand how our websites are being used or how effective our marketing campaigns are.