Assessment Indonesia
  • Beranda
  • Profil
    • Artikel
  • Layanan Tes
  • Harga
  • Kontak
  • Psikotes Online
Mar 2023 | Assessmentindonesia.com

Narcissistic Personality Disorder

Tahukan kamu bahwa narsis bisa menjadi gangguan mental pada diri sendiri ? mungkin kamu bertanya-tanya, apa yang dimaksud dari orang narsis? Narcissist adalah orang yang mengalami narcissistic personality disorder (NPD) yaitu kondisi ini adalah sebuah gangguan mental. Orang yang mengalami gangguan mental ini akan menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain. Seorang yang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dipuji, dibanggakan, namun memiliki empati yang rendah terhadap orang lain. Namun, dibalik rasa percaya diri yang begitu tinggi, sebenarnya, narcissist memiliki kepribadian yang rapuh dan mudah runtuh hanya dengan sedikit kritikan. Narcissist juga tidak suka jika diminta untuk mengubah sikap dan perilakunya, sekalipun ia tahu bahwa apa yang dilakukannya telah menimbulkan masalah. Dari narcissist ini lebih suka menyalahkan orang lain atas kesalahan yang diperbuatnya. Narcissistic personality disorder (NPD) merupakan salah satu gangguan kepribadian yang langka. Seringkali muncul pada usia remaja terutama oleh kelompok laki-laki. Penyebab dari NPD sendiri hingga sekarang belum diketahui, tetapi rasa takut gagal dan terlihat lemah bisa menjadi salah satu faktor yang munculnya narsisme secara berlebihan. Selain itu dari genetik, trauma pada masa kecil, kurang pujian atau pujian yang berlebihan, dan hubungan orang tua dengan anak juga merupakan menjadi faktor munculnya NPD. Pada Empat Tipe Kondisi NPD Kondisi gangguan mental NPD ini terbagi menjadi empat tipe, yaitu:
  • Narsistik Prososial, Seseorang yang memiliki narsistik prososial akan melakukan berbagai perbuatan baik dan menyenangkan orang lain agar mendapatkan validasi. Dari validasi yang mereka butuhkan adalah pujian dari orang lain.
  • Narsistik Antisosial, Berbeda dengan narsistik dengan prososial, narsistik antisosial akan menyalahgunakan dan mengeksploitasi hubungan mereka dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.Sehingga hal ini adalah tipe orang yang egois dan tidak memiliki empati.
  • Narsistik Ganas, Dalam tipe kepribadian narsistik ganas akan berperilaku agresif saat menerima kritik. Tidak hanya kritik, komentar juga biasa dapat dianggap sebagai ancaman bagi pengidap NPD. Mereka akan focus pada mempertahankan opini nya mengenai dirinya sendiri dan tidak merasa dibatasi oleh nilai-nilai baik dan buruk.
  • Narsistik Terselubung, Mereka yang memiliki tipe kepribadian narsistik terselubung percaya bahwa mereka lebih baik dibandingkan orang lain, tetapi mereka menyimpan hal tersebut untuk dirinya sendiri. Mereka merasa bahwa orang-orang disekitarnya gagal mengenali keistimewaan mereka. Oleh karena itu, pemilik kepribadian narsistik terselubung rentang terhadap depresi karena sangat sensitif. Tetapi, mereka juga tidak memiliki empati, sama seperti tipe narsistik lainnya.
Gangguan kepribadian ini cenderung berasal dari rasa takut karena tidak ingin ketidaksempurnaan atau kekurangan terekspos. Berikut ciri-ciri dari NPD :
  • Merasakan sensasi dari “Pentingnya Diri-Sendiri”. Seperti menyombongkan bakat dan pencapaian, ingin selalu dianggap superior meskipun tidak memiliki penghargaan yang sepadan
  • Pikirannya terpenuhi oleh fantasi seperti kesuksesan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan maupun kegantengan, atau cinta ideal yang tiada batasnya
  • Percaya jika mereka “spesial”, unik, dan hanya bisa dipahami atau diasosiasikan oleh orang-orang maupun institusi yang memiliki status yang tinggi
  • Merasakan keinginan berlebihan untuk dikagumi
  • Merasa berhak yang tinggi. Seperti merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus yang sesuai ekspektasinya
  • Interpersonally exploitative, yaitu memanfaatkan orang di sekitarnya untuk mencapai keinginannya.
  • Kekurangan rasa empati. Tidak ingin menyadari atau mengasosiasikan diri dengan perasaan dan kebutuhan orang lain
  • Seringkali merasa iri dengan orang lain atau percaya jika orang lain merasa iri dengannya
  • Menunjukkan perilaku atau sikap yang arogan dan angkuh
Seseorang bisa didiagnosis dengan NPD apabila menunjukkan setidaknya (atau lebih) 5 dari 9 ciri-ciri di atas. Apa Saja Jenis Tes Yang Paling Umum Untuk Mendiagnosis Npd ? Seorang ahli profesional seperti psikologi atau psikiatri dapat menentukan atau mendiagnosis untuk pengidap NPD, sebelum diagnosis pengidap NPD akan melakukan pengisian kuesioner untuk diisi dan mendiskusikannya. Pada diskusi tersebut akan membicarakan mengenai berbagai hal yang menjadi penyebabnya, dan selain itu ada berdiskusi mengenai perasaan, cara bersikap, hingga cara berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi narcissistic personality disorder (NPD): 1. Psikoterapi , Salah satu dari jenis pengobatan untuk mengatasi NPD. Biasanya, akan berbicara bersama seorang ahli profesional untuk mengatasi NPD. Psikoterapi dapat membantu pada pengidap NPD untuk:
  • Mempelajari cara memahami orang lain, sehingga Anda bisa menjalin hubungan yang lebih baik dan menyenangkan dengan orang lain.
  • Memahami emosi yang Anda miliki, hingga mudah merasa tidak percaya dan kesal terhadap orang lain.
Selain itu, untuk menjalani terapi ini akan dibantu untuk mengubah sikap dan perilakunya. Artinya, orang narsis akan diajak untuk menjadi lebih baik, seperti :
  • Menerima dan menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.
  • Menerima kekurangan diri sendiri, sehingga bisa menerima kritikan dengan lebih baik.
  • Meningkatkan kemampuan untuk memahami mengelola perasaan Anda sendiri.
  • Membebaskan diri dari keinginan untuk menjadi sempurna, sehingga bisa lebih mensyukuri apapun yang dimiliki saat ini.

2. Penggunaan obat-obatan, Sebenarnya, tidak ada obat tertentu yang dapat mengatasi narcissistic personality disorder. Hanya saja, jika Anda menunjukkan gejala depresi atau berbagai gangguan mental lainnya, Anda mungkin akan diresepkan obat antidepresan untuk mengatasi gejala tersebut.Seseorang dengan NPD hampir tidak pernah rendah hati. Mereka cenderung menempatkan diri mereka di atas dan menganggap dirinya lebih baik dari orang lain. Rasa cinta pada diri sendiri memang penting, namun jika berlebihan pun tidak baik. Referensi :Fimela.com (2022) NPD : PenyebabKampuspsikologi.com (2022) : Gejala dan Definisi
Copyright © Assessment Indonesia

Kami menggunakan cookie untuk mengaktifkan fungsi penting di website kami, menawarkan pengalaman browsing yang lebih baik, menganalisis traffic website, dan mempersonalisasi konten. Dengan mengklik Terima atau terus menggunakan website kami, kamu menyetujui penggunaan cookie kami. Read about how we use cookies.

Your Cookie Settings

We use cookies to enable essential functionality on our website, and analyze website traffic. Read about how we use cookies.

Cookie Categories
Essential

These cookies are strictly necessary to provide you with services available through our websites. You cannot refuse these cookies without impacting how our websites function. You can block or delete them by changing your browser settings, as described under the heading "Managing cookies" in the Privacy and Cookies Policy.

Analytics

These cookies collect information that is used in aggregate form to help us understand how our websites are being used or how effective our marketing campaigns are.