Nov 2022 | Assessmentindonesia.com
Skizofrenia = Gila ?
Jangan Salah Kaprah !
Kembali lagi dalam pembahasan kita seputar psikologi. Kali ini kita akan membahas topik mengenai skizofrenia vs gila. Skizofrenia itu indikasi kalau seseorang gila atau tidak berakal, memang benar seperti itu? Atau sebenarnya kita salah kaprah dalam mengartikannya?
Skizofrenia atau dalam bahasa inggrisnya bertuliskan schizophrenia adalah sebuah gangguan kejiwaan yang dapat dikatakan serius dan mampu mempengaruhi isi pikiran, perasaan, serta tingkah laku seseorang yang mengalaminya. Seringkali penderita skizofrenia ini tidak mampu membedakan antara kehidupan nyata dengan kehidupan imajinasi yang terbentuk / tergambar di dalam pikirannya sendiri. Dan yang paling mengejutkan adalah skizofrenia dapat terjadi pada anak usia 6 tahun !
Salah Kaprah Tentang Skizofrenia
Skizofrenia dan gila memang termasuk dalam gangguan kejiwaan. Hal tersebut akan menjadi salah kaprah ketika seorang pengidap skizofrenia kemudian diolok-olok dengan sebutan gila. Jangan sampai kita sebagai manusia membuat stigma negatif terhadap masyarakat luas dan terbentuklah anggapan buruk tentang ‘skizofrenia’ sehingga banyak orang yang takut dan memberi jarak dengan pengidapnya.
Hal terbaik yang sebenarnya harus dilakukan ketika berhadapan dengan penderita skizofrenia adalah memberi dukungan penuh agar penderitanya memiliki semangat untuk bisa bangkit dan rutin menjalani aktivitas pengobatan dengan ahlinya.
Skizofrenia juga ada banyak macamnya lho! Dibawah ini adalah macam-macam skizofrenia yang penting untuk kamu ketahui ! Skizofrenia KatatonikSkizofrenia katatonik seringkali menunjukkan tanda-tanda seperti gerakan tubuh yang tidak biasa dan seringkali tiba-tiba. Pengidapnya bisa menjadi sangat aktif dan dengan cepat berubah menjadi sangat diam, dan juga sebaliknya serta sering mengikuti gestur tubuh serta cara bicara orang lain. Dan menariknya, gangguan skizofrenia katatonik ini adalah jenis yang paling langka di dunia.
Skizofrenia ParanoidHampir mirip dengan skizofrenia katatonik, penderita skizofrenia paranoid seringkali tidak bisa mengendalikan tingkah lakunya. Hal ini menyebabkan penderitanya sering bertingkah laku kurang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat karena mereka biasanya sulit untuk dapat mengendalikan keinginan yang ada dalam diri mereka. Skizofrenia paranoid adalah jenis dari skizofrenia dengan gejala umum delusi serta halusinasi terhadap ketakutannya (waham paranoid).
Schizoaffective disorderSama dengan skizofrenia paranoid, para penderita schizoaffective disorder juga mengalami halusinasi dan gejala-gejala lainnya, tapi biasanya hal ini juga disertai dengan gangguan mood atau disebut dengan depresi serta mania atau hipomania.
Skizofrenia Tidak TerdiferensiasiSkizofrenia ini juga ditunjukkan dengan berbagai gejala seperti yang juga terdapat pada skizofrenia lainnya. Para penderitanya bisa jadi tidak dapat mengekspresikan diri mereka dengan baik serta menjadi banyak bicara, bingung, serta paranoid. Hal ini membuat mereka tidak mampu berinteraksi dengan sekitarnya atau melakukan aktivitas seperti orang pada umumnya. Orang dengan skizofrenia biasanya sering berbicara tidak jelas dan kata-katanya tidak masuk akal. Seseorang yang sering berhalusinasi atau delusi perlu dicurigai sebagai pengidap skizofrenia. Pengidap penyakit skizofrenia biasanya tidak memiliki emosi yang khas. Pengidap dengan skizofrenia tidak akan mengenali dirinya sendiri dan keluarganya, bahkan kadang mereka akan membuat identitas baru yang diyakininya. Hal ini terjadi karena mereka cenderung berhalusinasi dan berdelusi. Pengidap skizofrenia dapat berperilaku aneh, tidak memiliki rasa malu, bahkan dapat mencelakai diri sendiri dan orang-orang sekitarnya. Biasanya, gejala pertama akan muncul saat remaja atau dewasa muda. Dalam beberapa kasus, gejala juga muncul pada orang berusia di atas 40 tahun. Kekambuhan itu biasanya terjadi jika pengidap tidak patuh dalam berobat. Jadi, jangan sampai salah kaprah lagi ya mengenai skizofrenia dan gila. Jangan sampai kita menjadi orang yang jahat karena memberi olokan kepada orang-orang yang sebenarnya membutuhkan bantuan kita. Referensi :Halodoc.com. (2018). Sering Salah Kaprah, Penyakit Skizofrenia dan Gila Tak Sama.Hellosehat.com. (2022). Skizofrenia