Nov 2022 | Assessmentindonesia.com
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Definisi, Karakteristik, dan Manfaatnya Bagi Organisasi
Dalam sebuah organisasi, pemimpin merupakan sosok yang menduduki peran sentral. Pemimpin merupakan pusat kendali dalam menjalankan roda kehidupan suatu organisasi. Peran penting yang dimiliki pemimpin mengharuskannya dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dalam mengelola anggotanya. Salah satu gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan adalah gaya kepemimpinan demokratis.
Jika anda tertarik untuk memahami konsep gaya kepemimpinan untuk diterapkan pada organisasi anda saat ini, yuk pahami lebih lanjut tentang gaya kepemimpinan demokratis!
Mengenal Gaya Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis (democratic leadership) merupakan salah satu pendekatan kepemimpinan yang turut memberikan kesempatan bagi partisipasi bawahan dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin dapat mendorong anggotanya untuk dapat berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang pekerjaan mereka dan masalah terkait pekerjaan. Gaya kepemimpinan ini, telah banyak dijelaskan oleh beberapa tokoh psikologi terkemuka di dunia. Kurt Lewin menjelaskan bahwa kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya. Ia akan bersama-sama dengan kelompoknya serta bertanggung jawab agar tujuan dapat terlaksana dengan baik. Sehingga setiap anggota dapat turut andil dan bertanggung jawab dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian bagi sebuah organisasi. G.R. Terry menjelaskan bahwa pemimpin yang demokratis akan menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya untuk turut berupaya bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Ia akan melibatkan setiap anggota untuk turut bertanggung jawab, seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota merupakan aset potensi yang berharga dan investasi organisasi dalam usaha pencapaian tujuan Karakteristik Gaya Kepemimpinan Demokratis Setelah memahami dan mengenal definisi dari Gaya Kepemimpinan Demokratis, berikut merupakan karakteristik pemimpin demokratis yang perlu diketahui: 1. Pemimpin dapat menghargai ide dan pendapat yang ada Pemimpin yang demokratis akan mendorong anggota untuk bersikap asertif serta mampu saling berbagi ide dan pendapat. Anggota dapat mengutarakan ide-ide dan gagasannya secara lebih bebas dan dihargai. Hal ini akan menyebabkan organisasi lebih mungkin untuk mencapai keputusan yang terbaik. Walaupun demikian, wewenang keputusan dan pusat kendali tetap berada di tangan pemimpin. 2. Pemimpin mendukung adanya pengembangan kreativitas Pemimpin yang demokratis dapat menghargai bawahan dan mendorong mereka untuk mencapai aktualisasi diri dari potensi yang dimilikinya. Ia memfasilitasi kreativitas anggotanya dengan berdiskusi tentang area kerja mereka. Pemimpin akan memberikan ruang gerak bagi bawahan untuk dapat mengeksplorasi dan menemukan cara baru untuk menggali masalah sehingga dapat menawarkan solusi yang lebih baik kepada manajemen. 3. Pemimpin dapat membuat anggotanya merasa berdaya Pemimpin yang demokratis akan memberdayakan anggotanya agar dapat mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain. Ia akan memberikan pelatihan, bimbingan, hingga dapat mempercayai bawahan untuk menyatakan idenya selama proses pengambilan keputusan. Ia mengharapkan umpan balik atau pendapat sehingga bawahan akan merasa dihargai karena pemimpin mendengarkan ide mereka dan menumbuhkan kepuasan dalam bekerja. 4. Pemimpin dapat menjalin komunikasi dua arah Pemimpin yang demokratis akan menunjukkan kemampuan komunikasi yang bersifat dua arah. Komunikasi dapat dibangun dari atas ke bawah atau sebaliknya, dari bawah ke atas. Hal ini akan membuat pemimpin dengan mudah berdiskusi dengan para anggotanya. Sebaliknya, para anggota juga bisa melakukannya ketika mereka anggap perlu tanpa merasa segan. Situasi ini berlawanan dengan pemimpin yang otoriter, di mana komunikasi hanya dibangun secara vertikal dari atas ke bawah. 5. Pemimpin tidak memiliki wewenang yang mutlak Pemimpin yang demokratis akan membuat keputusan berdasarkan kesepakatan bersama. Ia akan aktif membuat forum diskusi atau musyawarah untuk menemukan kata mufakat dari para anggotanya. Hal ini berarti, tiap-tiap anggota memiliki hak dalam menyuarakan pendapat demi memperoleh keputusan terbaik. Artinya, wewenang pemimpin tidak mutlak satu-satunya perintah yang harus selalu dilakukan oleh para anggotanya.
Peran dan Manfaat Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam sebuah organisasi memiliki peran dan manfaatnya tersendiri bagi upaya pengembangan organisasi. Berikut beberapa peran dan manfaat gaya kepemimpinan demokratis bagi organisasi yang dapat anda terapkan: 1. Dapat membangun sense of belonging yang kuat Organisasi yang memiliki pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis akan cenderung memiliki anggota yang solid dan kompak. Hal ini akan selaras dengan terciptanya sense of belonging anggota sebagai bagian dari organisasi. Sense of belonging adalah perasaan yang terdapat dalam diri anggota suatu kelompok atau organisasi dimana mereka menunjukkan rasa memiliki dan menjadi bagian dalam organisasi tersebut.2. Dapat saling memberikan feedback antara atasan dan bawahan Kepemimpinan demokratis memberikan kebebasan bagi para anggotanya untuk dapat menyuarakan pendapatnya. Artinya hal ini memberikan ruang gerak bagi para anggota untuk saling memberikan umpan balik bagi kinerja, termasuk pada pemimpinnya. Hal ini akan membangun kepedulian antar anggota dan melepaskan sekat-sekat yang membatasi antara atasan dan bawahan dengan harapan kinerja akan semakin efektif. 3. Meningkatkan Kreativitas dan Produktivitas Kinerja Gaya kepemimpinan demokratis melibatkan banyak peran anggota tim dalam penerapannya. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas guna mencari solusi dan alternatif terbaik bagi sebuah organisasi. Gaya kepemimpinan demokratis dapat mendorong anggotanya untuk terlibat dalam berpikir secara aktif dan kreatif guna menemukan ide atau solusi bagi perkembangan organisasi atau perusahaan sehingga semakin produktif. 4. Dapat membangun iklim organisasi yang positif Gaya kepemimpinan demokratis akan membangun sebuah iklim organisasi yang positif. Lingkungan kerja akan menjadi lebih kolaboratif dengan pemimpin yang demokratis. Komunikasi dua arah yang terjalin dengan baik akan semakin mengeratkan hubungan kerja antara bawahan dengan pimpinan. Mereka bisa saling memberikan umpan balik dan mengurangi konflik serta saling menghargai antar anggotanya. karyawan lebih adaptif terhadap perubahan dalam organisasi sehingga siap dalam menghadapi segala kondisi. 5. Meningkatkan moral dalam kelompok Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis dapat berkontribusi untuk meningkatkan moral kelompok. Gaya kepemimpinan ini menawarkan dorongan kepada seluruh anggota tim untuk terlibat dan berperan aktif sebagai bagian kerja dari tim. Hal ini akan membentuk kepekaan perasaan pada anggota tim untuk dapat memahami kondisi dan situasi masing-masing anggotanya sehingga dapat membangun sikap empati antar anggota dalam kelompok. Berdasarkan penjelasan mengenai gaya kepemimpinan demokratis di atas, maka kita dapat mengimplementasikan dengan bertindak secara adil dan bijaksana saat mengambil keputusan bersama ketika bertugas sebagai pemimpin. Seorang pemimpin yang baik tidak akan mengambil keputusan sendiri, memberikan kesempatan untuk berpendapat, menjunjung kesetaraan, dan dapat menjalin komunikasi dengan baik untuk memfasilitasi seluruh anggotanya serta menjamin kesejahteraannya. Semoga bermanfaat. Referensi: Baharuddin & Umiarso. (2012). Kepemimpinan Pendidikan Islam, antara teori dan praktik. Canr.msu.edu. (2014). Leadership Style Part 2: Democratic Binus.ac.id. (2019). Pemimpin Demokratis: Sebuah Refleksi Verywellmind.com. (2022). What is Democratic Leadership? Cerdasco.com. (2022). Kepemimpinan Demokratis: Karakteristik, Pro, KontraLinovHR.com. (2022). Gaya Kepemimpinan Demokratis
Mengenal Gaya Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis (democratic leadership) merupakan salah satu pendekatan kepemimpinan yang turut memberikan kesempatan bagi partisipasi bawahan dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin dapat mendorong anggotanya untuk dapat berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang pekerjaan mereka dan masalah terkait pekerjaan. Gaya kepemimpinan ini, telah banyak dijelaskan oleh beberapa tokoh psikologi terkemuka di dunia. Kurt Lewin menjelaskan bahwa kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya. Ia akan bersama-sama dengan kelompoknya serta bertanggung jawab agar tujuan dapat terlaksana dengan baik. Sehingga setiap anggota dapat turut andil dan bertanggung jawab dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian bagi sebuah organisasi. G.R. Terry menjelaskan bahwa pemimpin yang demokratis akan menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya untuk turut berupaya bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Ia akan melibatkan setiap anggota untuk turut bertanggung jawab, seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota merupakan aset potensi yang berharga dan investasi organisasi dalam usaha pencapaian tujuan Karakteristik Gaya Kepemimpinan Demokratis Setelah memahami dan mengenal definisi dari Gaya Kepemimpinan Demokratis, berikut merupakan karakteristik pemimpin demokratis yang perlu diketahui: 1. Pemimpin dapat menghargai ide dan pendapat yang ada Pemimpin yang demokratis akan mendorong anggota untuk bersikap asertif serta mampu saling berbagi ide dan pendapat. Anggota dapat mengutarakan ide-ide dan gagasannya secara lebih bebas dan dihargai. Hal ini akan menyebabkan organisasi lebih mungkin untuk mencapai keputusan yang terbaik. Walaupun demikian, wewenang keputusan dan pusat kendali tetap berada di tangan pemimpin. 2. Pemimpin mendukung adanya pengembangan kreativitas Pemimpin yang demokratis dapat menghargai bawahan dan mendorong mereka untuk mencapai aktualisasi diri dari potensi yang dimilikinya. Ia memfasilitasi kreativitas anggotanya dengan berdiskusi tentang area kerja mereka. Pemimpin akan memberikan ruang gerak bagi bawahan untuk dapat mengeksplorasi dan menemukan cara baru untuk menggali masalah sehingga dapat menawarkan solusi yang lebih baik kepada manajemen. 3. Pemimpin dapat membuat anggotanya merasa berdaya Pemimpin yang demokratis akan memberdayakan anggotanya agar dapat mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain. Ia akan memberikan pelatihan, bimbingan, hingga dapat mempercayai bawahan untuk menyatakan idenya selama proses pengambilan keputusan. Ia mengharapkan umpan balik atau pendapat sehingga bawahan akan merasa dihargai karena pemimpin mendengarkan ide mereka dan menumbuhkan kepuasan dalam bekerja. 4. Pemimpin dapat menjalin komunikasi dua arah Pemimpin yang demokratis akan menunjukkan kemampuan komunikasi yang bersifat dua arah. Komunikasi dapat dibangun dari atas ke bawah atau sebaliknya, dari bawah ke atas. Hal ini akan membuat pemimpin dengan mudah berdiskusi dengan para anggotanya. Sebaliknya, para anggota juga bisa melakukannya ketika mereka anggap perlu tanpa merasa segan. Situasi ini berlawanan dengan pemimpin yang otoriter, di mana komunikasi hanya dibangun secara vertikal dari atas ke bawah. 5. Pemimpin tidak memiliki wewenang yang mutlak Pemimpin yang demokratis akan membuat keputusan berdasarkan kesepakatan bersama. Ia akan aktif membuat forum diskusi atau musyawarah untuk menemukan kata mufakat dari para anggotanya. Hal ini berarti, tiap-tiap anggota memiliki hak dalam menyuarakan pendapat demi memperoleh keputusan terbaik. Artinya, wewenang pemimpin tidak mutlak satu-satunya perintah yang harus selalu dilakukan oleh para anggotanya.
Peran dan Manfaat Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam sebuah organisasi memiliki peran dan manfaatnya tersendiri bagi upaya pengembangan organisasi. Berikut beberapa peran dan manfaat gaya kepemimpinan demokratis bagi organisasi yang dapat anda terapkan: 1. Dapat membangun sense of belonging yang kuat Organisasi yang memiliki pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis akan cenderung memiliki anggota yang solid dan kompak. Hal ini akan selaras dengan terciptanya sense of belonging anggota sebagai bagian dari organisasi. Sense of belonging adalah perasaan yang terdapat dalam diri anggota suatu kelompok atau organisasi dimana mereka menunjukkan rasa memiliki dan menjadi bagian dalam organisasi tersebut.2. Dapat saling memberikan feedback antara atasan dan bawahan Kepemimpinan demokratis memberikan kebebasan bagi para anggotanya untuk dapat menyuarakan pendapatnya. Artinya hal ini memberikan ruang gerak bagi para anggota untuk saling memberikan umpan balik bagi kinerja, termasuk pada pemimpinnya. Hal ini akan membangun kepedulian antar anggota dan melepaskan sekat-sekat yang membatasi antara atasan dan bawahan dengan harapan kinerja akan semakin efektif. 3. Meningkatkan Kreativitas dan Produktivitas Kinerja Gaya kepemimpinan demokratis melibatkan banyak peran anggota tim dalam penerapannya. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas guna mencari solusi dan alternatif terbaik bagi sebuah organisasi. Gaya kepemimpinan demokratis dapat mendorong anggotanya untuk terlibat dalam berpikir secara aktif dan kreatif guna menemukan ide atau solusi bagi perkembangan organisasi atau perusahaan sehingga semakin produktif. 4. Dapat membangun iklim organisasi yang positif Gaya kepemimpinan demokratis akan membangun sebuah iklim organisasi yang positif. Lingkungan kerja akan menjadi lebih kolaboratif dengan pemimpin yang demokratis. Komunikasi dua arah yang terjalin dengan baik akan semakin mengeratkan hubungan kerja antara bawahan dengan pimpinan. Mereka bisa saling memberikan umpan balik dan mengurangi konflik serta saling menghargai antar anggotanya. karyawan lebih adaptif terhadap perubahan dalam organisasi sehingga siap dalam menghadapi segala kondisi. 5. Meningkatkan moral dalam kelompok Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis dapat berkontribusi untuk meningkatkan moral kelompok. Gaya kepemimpinan ini menawarkan dorongan kepada seluruh anggota tim untuk terlibat dan berperan aktif sebagai bagian kerja dari tim. Hal ini akan membentuk kepekaan perasaan pada anggota tim untuk dapat memahami kondisi dan situasi masing-masing anggotanya sehingga dapat membangun sikap empati antar anggota dalam kelompok. Berdasarkan penjelasan mengenai gaya kepemimpinan demokratis di atas, maka kita dapat mengimplementasikan dengan bertindak secara adil dan bijaksana saat mengambil keputusan bersama ketika bertugas sebagai pemimpin. Seorang pemimpin yang baik tidak akan mengambil keputusan sendiri, memberikan kesempatan untuk berpendapat, menjunjung kesetaraan, dan dapat menjalin komunikasi dengan baik untuk memfasilitasi seluruh anggotanya serta menjamin kesejahteraannya. Semoga bermanfaat. Referensi: Baharuddin & Umiarso. (2012). Kepemimpinan Pendidikan Islam, antara teori dan praktik. Canr.msu.edu. (2014). Leadership Style Part 2: Democratic Binus.ac.id. (2019). Pemimpin Demokratis: Sebuah Refleksi Verywellmind.com. (2022). What is Democratic Leadership? Cerdasco.com. (2022). Kepemimpinan Demokratis: Karakteristik, Pro, KontraLinovHR.com. (2022). Gaya Kepemimpinan Demokratis