Nov 2022 | Assessmentindonesia.com
SSCT (Sacks Sentence Completion Test)
Kepribadian setiap orang selalu berubah dan berkembang seiring berjalannya waktu, kepribadian dapat diukur melalui pengukuran kepribadian dengan alat tes kepribadian. Ada berbagai macam alat tes kepribadian yang dapat mengukur dan mengungkap kepribadian seseorang. Kepribadian seorang individu akan menentukan mudah atau tidaknya ia diterima di lingkungan masyarakat, maka disinilah peran penting adanya tes kepribadian.
Sacks Sentence Completion Test (SSCT)Sacks Sentence Completion Test (SSCT) merupakan salah satu jenis tes proyektif yang dapat mengungkap dinamika kepribadian seorang individu, yang dapat menampakkan diri individu dalam hubungan interpersonal dan dalam interpretasi terhadap lingkungan.
Awal penggunaan metode Sacks Sentence Completion Test (SSCT) untuk penilaian kepribadian adalah pada tahun 1928 dengan Arthur Payne. Payne menggunakan tes untuk tujuan bimbingan di rumah sakit jiwa dan institusi untuk menilai karakter seseorang yang berhubungan dengan karir. Alexander Tendler menggunakan metode tersebut untuk mempelajari reaksi emosional. Dengan tes tersebut, semua kalimatnya dimulai dengan 819 dan mengungkapkan sesuatu mengenai gangguan, ketakutan, keengganan, seperti. minat, dan keterikatan. Tidak pernah divalidasi bahwa tes ini dapat digunakan dalam konteks emosional (Schafer et al. 1953). Cameron (1938) menemukan cara penyelesaian kalimat berguna untuk mengeksplorasi aspek bahasa dan pemikiran yang lebih formal. Dia membandingkan proses berpikir subjek skizofrenia pikun dan tidak terorganisir mengenai tanggapan mereka terhadap pernyataan kausal seperti "Saya menjadi hangat ketika saya berlari.
Dalam tes SSCT, seseorang yang di tes (teste) diminta pernyataan-pertanyaan berjumlah 60 nomor. Setelah tes SSCT selesai dikerjakan oleh testee, maka hasil tes tidak bisa langsung diketahui. Psikolog terlebih dahulu harus membaca jawaban kalimat yang dilengkapi pada tiap item, lalu melakukan interpretasi. Selanjutnya menentukan kesimpulan dari jawaban kalimat pelengkap tersebut untuk menentukan skor yang akan diberikan. Skor dari kalimat pelengkap tes akan menentukan sikap yang dimiliki oleh responden.
Kalimat-kalimat tidak sempurna (incomplete sentences) dapat merangsang seseorang untuk memproyeksikan keadaan atau isi psikisnya sesuai dengan rangsang yang terdapat atau berkaitan dengan isi kalimat tersebut (aufferderungs character). Tes ini biasanya digunakan untuk orang dewasa dan bertujuan untuk mengetahui individu adjustment & struktur kepribadian.
Tes ini dibuat oleh Joseph M. Sacks, Sidney Levy dan beberapa psikolog lainnya dari New York Veterans Administration Mental Hygiene Service. Tes ini berbentuk kalimat-kalimat tidak sempurna yang harus dilengkapi oleh testee sehingga menjadi kalimat yang utuh (teknik proyektif: Completion task). Asesmen kepribadian melalui proyeksi sikap individu terhadap masalah tersebut akan diperoleh:
- Gambaran sikap individu terhadap hal-hal yang penting yang berkaitan dengan adjustment dirinya (hubungan masing-masing daerah sikap).
- Gambaran keadaan psikis dalam dirinya atau kepribadiannya (kemampuan berpikir terhadap realita, keadaan emosi, cara menyelesaikan konflik, dll)
- Gambaran konflik atau masalah-masalah yang dialami menyangkut penyesuaian diri (individual Adjustment).
- Dalam kacamata klinis dapat menampakkan suatu gangguan sehingga tes ini bermanfaat untuk terapi.
- SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal untuk suatu wawancara eksploratif lebih dalam, karena jika waktunya cukup kita bisa menanyakan per item
- Konstruksi tes ini terdiri dari 60 item
Referensi :Researchgate (2016). Pengembangan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasis Intelligent Agent Menggunakan Metode Summary