Dec 2022 | Assessmentindonesia.com
Self Reflecting
Self reflecting merupakan aktivitas yang dilakukan manusia untuk menangkap kembali pengalamannya, kemudian akan dipikirkan dan dievaluasi. Proses refleksi ini dapat menentukan suatu cara baru dalam melakukan suatu persoalan, mengklarifikasi suatu hal, melakukan perkembangan keterampilan, dan juga pemecahan masalah. Refleksi sendiri adalah suatu pengalaman yang memiliki tujuan untuk membuat seseorang siap dalam menghadapi pengalaman baru. Dengan melakukan self reflecting seseorang juga dapat kembali mereview hal-hal apa yang telah dilakukannya dalam suatu kegiatan, untuk menyusun rencana atau menggunakan pengalamannya tersebut pada kegiatan yang akan datang.
Dimensi Self Reflecting
Berikut ini beberapa dimensi yang terdapat dalam self reflecting, diantaranya sebagai berikut:
- Reaksi emosi, ini merupakan reaksi emosi seseorang ketika mengenang peristiwa negatif di masa lalu.
- Konten pikiran, ini merupakan suatu keadaan yang muncul akibat dari pikiran seseorang mengenai pengalaman yang membuatnya marah.
- Penghindaran (avoidance), ini merupakan kondisi dimana seseorang akan menghindari memikirkan kembali peristiwa yang membuatnya marah.
Tahapan Self Reflecting
Ketika melakukan self reflecting ada beberapa fase yang harus dilakukan, diantaranya sebagai berikut:
- Description, ini merupakan gambaran yang akurat dari kejadian yang terjadi di masa lalu.
- Feelings, ini menggambarkan perasaan dan pikiran saat kejadian itu terjadi.
- Evaluation, melakukan penilaian baik dan buruk dari pengalaman tersebut.
- Analysis, ini merupakan kondisi untuk memberikan pendapat dari situasi yang pernah terjadi dan mencari makna dari situasi tersebut.
- Conclusion, ini merupakan fase dimana seseorang akan menyimpulkan dari kejadian yang pernah dilaluinya dan mencari solusi dengan cara menentukan apa yang harus dilakukan.
- Action plan, ini merupakan fase dimana seseorang membuat keputusan atas apa yang harus dilakukan jika kejadian yang serupa terulang kembali.
Faktor Self Reflecting
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi self reflecting adalah sebagai berikut:
- Motivasi
- Pembelajaran reflektif
- Pengalaman
- Memberi jarak diri
- Lingkungan
Untuk bisa melakukan refleksi diri maka seseorang harus melakukan psikotes, yang mana dalam psikotes ini dilakukan dengan tujuan untuk bisa lebih mengenal kekurangan dan kelebihan yang dimiliki atau bisa juga lebih mengenal bidang yang dikuasai dan bidang yang tidak dikuasai. Dengan melakukan psikotes seseorang bisa lebih mengenal dirinya sendiri dengan lebih baik.
Referensi Pitaloka, M. L. (2021). Suicide attempt: dinamika psikologis self-reflection. Diambil dari http://digilib.uinsby.ac.id/50141/2/Merlyin%20Laras%20Pitaloka_J71216067.pdf Lestari, S. M. P. (2019). Perbedaan tingkat refleksi diri dalam pembelajaran mahasiswa fakultas kedokteran universitas malahayati tahun 2019. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 6(4), 257-263. Diambil dari https://core.ac.uk/download/pdf/286131367.pdf
Referensi Pitaloka, M. L. (2021). Suicide attempt: dinamika psikologis self-reflection. Diambil dari http://digilib.uinsby.ac.id/50141/2/Merlyin%20Laras%20Pitaloka_J71216067.pdf Lestari, S. M. P. (2019). Perbedaan tingkat refleksi diri dalam pembelajaran mahasiswa fakultas kedokteran universitas malahayati tahun 2019. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 6(4), 257-263. Diambil dari https://core.ac.uk/download/pdf/286131367.pdf