
Percaya diri dan sombong seringkali disalahartikan sebagai hal yang sama, padahal keduanya sangat berbeda. Memahami perbedaan ini penting agar kita bisa membangun kepercayaan diri yang sehat tanpa terjebak dalam sikap negatif.
Percaya Diri: Sikap Positif yang Membangun
Percaya diri adalah keyakinan realistis terhadap kemampuan dan nilai diri sendiri. Orang yang percaya diri menerima kekurangan dan kelebihannya, serta terbuka untuk belajar dan berkembang. Percaya diri membantu seseorang untuk mengambil tindakan berani tanpa takut dihukum atau dikritik berlebihan.
Sombong: Sikap Negatif yang Merusak Hubungan
Sombong adalah sikap merasa lebih baik dari orang lain, seringkali disertai merendahkan atau mengabaikan orang lain. Sombong biasanya berasal dari rasa takut atau tidak aman yang disembunyikan di balik sikap superioritas. Sikap ini cenderung menimbulkan konflik dan membuat orang lain menjauh.
Bagaimana Mengenali Bedanya?
-
Motivasi: Percaya diri berlandaskan penerimaan diri, sementara sombong berusaha menutupi ketidakamanan.
-
Sikap terhadap Kritik: Orang percaya diri menerima kritik sebagai masukan, sedangkan orang sombong biasanya defensif dan sulit menerima kritik.
-
Interaksi Sosial: Percaya diri membangun hubungan positif, sombong merusak komunikasi dan kerja sama.
Membangun Percaya Diri Tanpa Jadi Sombong
-
Fokus pada pertumbuhan diri, bukan membandingkan dengan orang lain.
-
Terima kekurangan sebagai bagian dari diri yang bisa diperbaiki.
-
Latih empati dan dengarkan orang lain dengan tulus.
-
Berikan apresiasi pada pencapaian orang lain tanpa merasa terancam.
Assessment Indonesia adalah biro psikologi resmi yang menjadi pusat asesmen psikologi terpercaya, serta vendor psikotes terbaik di Indonesia.
Referensi:
Hartono, R. (2020). The psychology of self-confidence and arrogance. Indonesian Journal of Psychology, 15(2), 98-110.
Lopez, M. (2017). Humility vs arrogance: Understanding social behaviors. Social Psychology Review, 22(3), 180-195.